Connect with us

BERITA

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat di Sulut

Published

on

27 Januari 2019


Oleh: Febriani Sumual


 

kelung.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) keluarkan peringatan dini potensi hujan pada beberapa wilayah di Sulawesi Utara untuk Minggu (27/01). Potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir bakal terdapat di Bolmong Selatan, Sangihe, Sitaro, dan Talaud.

Menurut BMKG, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer (22/01/2019), terpantau masih terdapat aliran massa udara basah dari Samudra Hindia yang masuk ke wilayah Jawa, kalimantan, Bali, NTB hingga NTT. Bersamaan dengan itu, masih kuatnya Monsun Dingin Asia beserta hangatnya Suhu Muka Laut di wilayah perairan Indonesia sebabkan tingkat penguapan dan pertumbuhan awan cukup tinggi.

Senin (28/01) besok, potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir terdapat di wilayah Manado, Bitung, Tomohon, Kotamobagu, Minahasa Utara, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bolmong, Bolmong Selatan, Bolmong Utara, Bolmong Timur, Sangihe, Sitaro, dan Talaud.

Menurut BMKG, tinggi gelombang di Perairan Kep. Sangihe hingga dan Kep. Talaud mulai Minggu (27/01) dari pukul 07:00 WIB hingga pukul 19:00 WIB diperkirakan mencapai 2.50 – 4.0 m. Ketinggian yang sama bakal pula terjadi pada pada Senin (28/01). Tinggi gelombang ini diperkirakan masih akan terjadi satu minggu ke depan.

BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga dalam menghadapi periode puncak musim hujan 2019. Khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang akan memicu Bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, dan angin kencang yang meningkat pada akhir Januari 2019.

Musim penghujan di wilayah ini telah menyebabkan terjadinya banjir di beberapa lokasi di Kota Manado. Beberapa lokasi yang rawan longsor perlu diwaspadai.

Musim penghujan ini juga telah memicu munculnya wabah penyakit Wabah Deman Berdarah Dengue (DBD). Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dari awal tahun hingga 17 Januari 2019, terdapat 628 kasus dengan total kematian 8 orang.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sulut Debie K.R Kalalo seperti dikutip dari Manguni Post mengatakan, untuk mengantisipasi meningkatnya wabah DBD, Dinkes provinsi Sulut telah berkordinasi dengan seluruh Kabupaten-Kota, kepala-kepala dinas, kepala rumah sakit (RS) untuk membuat strategi agar bisa mengerakan masyarakat di wilayah masing-masing supaya bisa memberantas wabah DBD.

“Kami memantau secara intensif pasien-pasien yang ada di RS seluruh Kabupaten-Kota maupun konsultasi khusus untuk spesialis yang menangani itu agar bisa menekan angka kematian,” terangnya.

Ditambahkan Kalalo, sampel dari anak kasus DBD, terus diawasi dan diteliti. Ini dimaksud untuk melihat kemungkinan ada resisten atau mutasi dari virus DBD sampai sulit diobati. Tapi masih dalam tahap pemeriksaan dan penelitian.

“Kuncinya masyarakat perlu ada kesadaran untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk dan jentik-jentiknya. Foging itu bukan strategi utama. Foging hanya untuk memberantas nyamuk dewasa tapi jentiknya tak akan mati,” tandasnya.(*)

 


Editor: Denni Pinontoan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *