Published
6 years agoon
By
philipsmarx28 Januari 2019
Oleh: Andre Barahamin
kelung.com – Kekerasan terhadap pejuang lingkungan tak kunjung berhenti. Setiap tahun terus meningkat. Senin 28 Januari 2019, pukul 03.00 WITA, rumah tinggal Murdani, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungn Hidup (WALHI), Nusa Tenggara Barat (NTB) telah dibakar oleh oknum yang tidak dikenal. Peristiwa ini telah membahayakan nyawanya dan keluarga. Api baru bisa dipadamkan setelah 45 menit.
Menurut Murdani, pembakaran rumahnya sangat mungkin terjadi karena aktivitas WALHI NTB yang terus mengkritisi aktivitas pertambangan di propinsi tersebut. Dia menduga, pelakunya adalah orang suruhan oknum pengusaha tambang yang sering dikritik oleh WALHI NTB. Apalagi sebelumnya sudah ia pernah mendapat ancaman karena sikap kritisnya terhadap aktivitas pembangunan yang mengabaikan lingkungan hidup.
“Saya yakin bahwa pembakaran rumah tinggal saya terkait dengan sikap WALHI yang terus mengkritisi aktivitas pertambangan di NTB. Saya curiga bahwa pembakaran rumah ini dilakukan oleh orang suruhan oknum pengusaha tambang yang bermasalah yang sekarang dikritisi WALHI NTB. Apalagi, saya sudah pernah diancam sebelumnya,” jelas Murdani.
Walhi NTB mengecam kejadian intimidasi aktivis lingkungan hidup dengan cara pembakaran rumah yang dialami oleh direktur Walhi NTB. Organisasi penyelamat lingkungan tertua di Indonesia ini menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut di tengah komitmen negara untuk melindungi, menghormati dan memenuhi HAM melalui peraturan perundang-undangan yang berkomitmen lewat UU 32 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
“Kami mengecam kejadian tersebut. Bayangkan, UU HAM dan UU perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjamin HAM setiap warga negara, termasuk aktivis lingkungan hidup. Tetapi masih juga terjadi intimidasi terhadap aktivis lingkungan, apakah negara serius menghormati, melindungi dan memenuhi HAM setiap warga negaranya”, ujar Murdani.
Menurut WALHI NTB, jika pelakunya tidak sampai terungkap, maka negara dapat dianggap tidak memiliki itikad baik untuk melindungi HAM terhadap aktivis lingkungan. Lebih lanjut, WALHI NTB juga mendesak pemerintah harus memastikan agar tidak ada lagi intimidasi dan kekerasan fisik kepada para pejuang lingkungan hidup di NTB.
“Ini membuktikan bahwa banyak pihak yang tidak menyukai aktivitas WALHI sebagai organisasi yang berjuang untuk melindungi lingkungan hidup di Indonesia. Kekerasan ini juga makin mempertegas kondisi bahwa Indonesia belum mampu melindungi para pejuang lingkungan,” tegas WALHI NTB dalam rilis yang disebar ke media.
Atas kejadian ini, WALHI NTB mendesak agar Kepolisian Republik Indonesia (Polri), khususnya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTB untuk segera mengusut, menangkap dan membawa pelaku ke hadapan pengadilan.
“Kepolisian harus segera mengungkap pelaku pembakaran tersebut,” desak Murdani.
WALHI NTB juga meminta Polri dan pihak terkait untuk segera melakukan tindakan perlindungan dan pemulihan atas keluarga Murdani dan serta keluarga WALHI NTB dari berbagai upaya tindak kekerasan. Dalam rilisnya, WALHI NTB juga mendesak pemerintah untuk segera melakukan tindakan progresif secara kebijakan dan implementasi dalam melindungi warga negara yang melakukan perjuangan untuk keselamatan lingkungan hidup.(*)
Editor: Denni Pinontoan