ESTORIE
Hannover, Hawking, Messier 60, dan Minahasa
Published
6 years agoon
By
philipsmarx12 April 2019
Oleh: Daniel Kaligis
Interaksi fundamental, dari ruang berdimensi tiga, merasuk pada demonstrasi artificial di mana manusia-manusia malas dan lupa akan ditindas ketakutannya sendiri di ruang kosmologi abstrak yang sangat dapat dijelaskan
KHOTBAH KIAMAT rontok, tafsir meletus sebagai teori di ruang metafisikanya oleh banyak pergunjingan dan pengujian. Perang yang dikendalikan ‘tahta suci’ sudah basi. Tibalah waktu melupa lama mencipta baru.
Meski, kemarin masih ada di jejak-jajak gemas bertanya.
Selama ribuan tahun burung-burung memindah benih, ‘se’ese’sa’ang’ menumpang pada inangnya. Itulah benalu jenis loranthaceae, tumbuh di carang-carang pada pepohon buah di pegunungan Minahasa.
Di tanah kita, upacara purnama sekian waktu dituduh kafir. ‘Se’ese’sa’ang’ dianggap pengganggu tetumbuhan buah. Padahal, tetua dahulu mengenalnya sebagai ramuan penyembuh berbagai sakit. ‘Aceros cassidix’, dikenal sebagai burung taon, satwa yang membantu penyerbukan ‘se’ese’sa’ang’. ‘Aceros cassidix’, paruh dan bulunya awet pada asesori penutup kepala kawasaran.
Anda ada di bagian bumi mana dalam sejarah, apakah pertanyaan itu penting? Minahasa punya cara dalam tiap hitungan yang menjadi khas bagi dirinya. Tetua menghitung ‘se’ese’sa’ang’ mekar tujuh daun. Rimba pegunungan Lembean, Kora-Kora, Rinambun, Kelelondey, Kawatak, Manimporok, berita menggali cerita tahun 1785 Soputan meletus ketika itu, katanya untuk pertama kali. Smithsonian Institution menulis, itu kali kedua, setelah 1450.
Cerita Soputan dijadikan sajak, dinyanyikan. Letusnya tak pernah dapat diprediksi, walau dapat dikenali tanda-tandanya. Tentang cahaya di langit, dilihat dari tempat nan jauh, kaki bintang pada ufuk yang entah.
Batu-batu yang disembur Soputan dan gunung-gunung di sekelilingnya jadi iman pembangunanisme, dibikin jalan, dijadikan baku bangunan, tempat manusia memuja sesamanya. Lalu, pengerukannya berlangsung sampai sekarang untuk menimbun berbagai firman yang mulai tak laku, walau suaranya memerobos berbagai zaman dengan segala jenis sengau.
Masih menutur orang-orang, sejarah dikemas dari negeri seberang, diulang-ulang, menjadi tafsir babad negeri sendiri.
HANAU 1785
Orang-orang lupa, dua ratus tiga puluh empat tahun silam. Dalam penanggalan Gregorian, adalah tahun biasa yang diawali hari Sabtu. Pada penanggalan Julian, adalah awal tahun biasa yang dimulai hari Rabu. Tahun itu adalah 1785. Tapi, di sini kita tidak membahas penanggalan yang sesungguhnya merupakan konsensus.
Dua ratus tiga puluh empat tahun silam, Jacob lahir di Hanau, 4 January 1785. Tiga belas bulan dua puluh hari kemudian, Wilhelm Carl, adik dari Jacob muncul di dunia, 24 Februari 1786. Dua bersaudara ini dikenal di kampungnya sebagai Die Brüder Grimm. Keduanya lahir di Hanau.
Pada masa kanak-kanak, saya tak mengenal ‘Die Brüder Grimm’. Hanya pernah sayup-sayup mendengar dari orang tua kisah dalam versi beda sekilas ‘Hansel dan Gretel’. Mereka yang suka membaca pasti tahu cerita kakak beradik yang dikurung penyihir kanibalistik. Nah dongeng ‘Hansel dan Gretel’ itu berhubungan dengan nama ‘Die Brüder Grimm’.
Dalam ‘Hansel dan Gretel’, diceritakan si penyihir tinggal di hutan, di rumah yang terbuat dari kue, manisan, permen dan makanan lainnya. ‘Hansel dan Gretel’, kakak beradik itu lari dan selamat dari cengkraman tukang sihir.
Dari cerita ‘Hansel dan Gretel’, kita mengenal keluarga penebang kayu miskin, musim paceklik, hutan penuh misteri, kearifan anak-anak, kebahagiaan yang sederhana, dan cahaya.
Cerita dongeng lainnya yang berhubungan dengan nama ‘Die Brüder Grimm’, misalnya Putih Salju, Rapunzel, dan Cinderella.
Pernahkah kita ketahui bahwa kebanyakan orang Indonesia – termasuk para penerjemah dan editor – selalu salah kaprah dalam menerjemahkan ‘Putih Salju’ (Snow White) menjadi ‘Putri Salju’ (Snow Princess)?
Kesalahan penamaan terditeksi menjadi lebih umum pada kisah ‘Putih Salju’. ‘Putri Putih Salju’ atau Princess Snow White adalah tokoh dongeng Eropa sedangkan Snow Princess (Putri Salju) adalah terjemahan untuk 雪姫. Di situ ada tokoh ゆきひめ: Yuki-Hime, sebutan untuk perempuan siluman salju dari Jepang. Kedua tokoh itu berbeda dan tidak saling berhubungan.
Dongeng ‘Putih Salju’ yang dikisahkan ‘Die Brüder Grimm’, di Jerman terkenal dengan ‘Schneewittchen’. Fiksi yang berasal dari beberapa tempat di Eropa ini, dalam tulisan versi ‘Die Brüder Grimm’ terdapat elemen cermin dan tujuh kurcaci.
Angka tujuh akan kita bahas pada bagian lain, terkait juga tujuh kurcaci yang ada pada dongengn karya ‘Die Brüder Grimm’, kita lanjut bahas kampungnya dua bersaudara itu, dan siapa mereka.
Di utara, Hanau berbatas kota Schöneck dan Bruchköbel. Di timur lautnya ada kota Erlensee und Langenselbold. Sebelah tenggara ada kota Kahl am Main. Pada batas selatan ada Großkrotzenburg, Hainburg dan Obertshausen, arah matahari terbenamnya ada kota Mühlheim am Main dan Maintal.
Pada situs ARD di tautan planet wissen menyebut ‘Die Brüder Grimm’ menghabiskan masa hidup mereka bersama. Jacob Grimm dan Wilhelm Carl Grimm mempublikasikan kumpulan cerita rakyat dan dongeng, mereka adalah akademisi Jerman terkenal untuk karya mereka di bidang linguistik.
Jacob Grimm dan Wilhelm Carl Grimm mengambil kuliah hukum di University of Marburg. Tahun 1808, Jacob diberi gelar ‘Court Librarian to the King of Westphalia’ dan tahun 1816 bekerja di perpustakaan di Kassel di Jerman, di mana sudaranya Wilhelm juga bekerja. Mereka tetap tinggal di sana hingga tahun 1830, hingga mereka berdua mendapatkan posisi lebih baik di University of Göttingen.
Sebelumnya pada 1812 mereka sudah mempublikasikan volume pertama Tales of Children and the Home, yakni cerita tentang anak dan rumah. ‘Die Brüder Grimm’ mendapatkan cerita-cerita tersebut dari para petani dan penduduk kampung.
Jacob Grimm melakukan lebih banyak riset dan penelitian. Wilhelm Carl Grimm menyajikan kisah tersebut dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti anak-anak. Mereka juga tertarik pada cerita rakyak dan literatur tua. Antara tahun 1816 dan 1818 mereka mempublikasikan dua volume legenda rakyat Jerman dan juga sebuah volume literatur sejarah.
Mereka berdua juga yang menulis kamus bahasa Jerman. Kamus itu sudah diterbitkan pertama kali pada 1854. Sumber lain menyebut yang mana ‘Die Brüder Grimm’ pernah mendapat undangan dari raja Prussia, Frederick William IV untuk datang ke Berlin sebagai anggota akademi ilmu pengetahuan kerajaan pada 1840. Setahun kemudian, 1841, mereka menerbitkan kamus bahasa Jerman, Deutsches Wörterbuch.
Bila membahas bunyi-bunyi dalam kata-kata berubah dalam peralihan zaman, kita akan ingat hukum Grimm. Suatu saat, jika sempat, kita akan mengerti bahwa ada sesuatu yang menghubungkan manusia dengan bahasa, kebiasaan, peradaban yang selalu berakar dan tumbuh berbuah dalam banyak kejadian yang berulang dan masih misteri, salah satu adalah tentang bahasa dalam kendali ‘tahta suci’.
Hukum Grimm, kaidah yang dinamai berdasarkan Jacob Grimm. Hal yang menjelaskan konsonan-konsonan hentian dalam bahasa Proto-Indo-Eropa yang berkembang dalam bahasa proto-Jermanik, leluhurnya rumpun bahasa Jermanik dalam keluarga bahasa Indo-Eropa pada milenium pertama sebelum Masehi.
Hukum Grimm menetapkan sejumlah korespondensi antara konsonan hentian dan frikatif atau desah pada rumpun bahasa Jermanik dengan konsonan-konsonan hentian dalam rumpun bahasa Indo-Eropa yang termasuk dalam kelompok kentum: desah, desis, letup, kombinasi antara sibilan dan eksplosif.
Masuk lebih dalam lagi, sejarah bahasa. Kita akan mengenal filologi, yaitu ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah, kombinasi kritik sastra, teks sejarah, dan linguistik. Didefinisikan sebagai studi teks-teks sastra dan catatan, penetapan keotentikannya keaslian dari pembentukannya dan penentuan makna. Filologi juga adalah ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip zaman kuno. Filologi berdampingan paleografi, yakni ilmu tulisan masa lampau.
Demikian Hanau merupakan bukti peradaban tak pernah mati, terus berdialektika menemu hari ini dari kisah panjang menderas dari sungai-sungainya, Kinzig dan Main. Di Main-Kinzig-Kreis, ibarat mengeja kebiasaan dari sudut-sudut terpencil bumi masa lalu Innenstadt, Kesselstadt, Großauheim, Klein-Auheim, Mittelbuchen, Steinheim, Wolfgang, dan Frankfurt am Main.
NGC 4448 dan NGC 4649:
Evolusi dan Revolusi Semesta
Para ahli di National Radio Astronomy Observatory seperti Dave Finley dan David Aguilar, menyebut bahwa planet yang kita diami berada pada sistem bintang dan gugus bintang beragam, demikian pula jenis awan antarbintangnya, dikenal sebagai galaksi. Pengamatan para ahli disampaikan dalam sebuah laporan Astronomers Get Closest Look Yet At Milky Way’s Mysterious Core. Laporan itu dirilis medio 2005.
Seperti yang diketahui sekarang bahwa di antara galaksi-galaksi, tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi.
Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi.
Manusia selalu mengharap baru, terus mencari terus meneliti.
Dua ratus tiga puluh empat tahun lalu, Frederick William Herschel seorang astronom kelahiran Hannover menemukan NGC 4448, yaitu galaksi spiral yang terletak di rasi bintang Coma Berenices. NGC 4448 dikenal juga sebagai Messier 60.
“Frederick William Herschel merupakan orang yang gigih berambisi dengan energi dasyat,” tulis Encyclopædia Britannica. Penemuan gakasi spiral pada rasi bintang Coma Berenices oleh Frederick William Herschel terjadi pada 11 April 1785.
Hannover itu tanah lahirnya, rumahnya di 19 New King Street di kota Bath, Somerset, sekarang lokasi itu menjadi Herschel Museum of Astronomy. Selama bertahun-tahun Frederick William Herschel melakukan pengamatan benda-benda langit.
Herschel tak puas untuk mengamati matahari, bulan, dan planet yang berdekatan dengan bumi, seperti halnya hampir semua astronom pada zamannya, tetapi bertekad untuk mempelajari benda-benda langit yang jauh.
Dia membangun teleskop besar yang pertama pada tahun 1774. Teleskop yang ia desain terbukti jauh lebih unggul bahkan dari yang digunakan di Greenwich Observatory. Kekuatan teleskop Herschel mengungkapkan bahwa nebula di katalog Messier adalah kelompok bintang.
Dalam pengamatan Herschel 13 Maret 1781, dia menyadari bahwa salah satu benda angkasa yang telah diamatinya dan diamati para astronom di negaranya adalah bukan bintang, tapi sebuah planet, yaitu Uranus. Frederick William Herschel mengumumkan penemuannya 26 April 1781, menambah batas yang diketahui dari tata surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Ini yang bikin Herschel terkenal. Uranus, planet ketujuh dari matahari. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus, ayah dari Kronos yakni Saturnus, dan kakek Zeus atau Jupiter.
Uranus sudah diamati ribuan tahun oleh berbagai bangsa. Benda angkasa itu terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, namun awalnya Uranus tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat.
Karena penemuan Uranus dan kegigihan Frederick William Herschel, George William Frederick (Raja George Ketiga), raja Britania Raya dan raja Irlandia, mengangkat Herschel menjadi Court Astronomer. Britania Raya dan Irlandia merupakan dua negeri satu raja, United Kingdom.
Mundur enam tahun dari 11 April 1785, pada ketika beda di tanggal sama, 11 April 1779, galaksi Messier 60 ditemukan Johann Gottfried Koehler. Messier 60 dikenal sebagai NGC 4649, sebuah galaksi eliptis berjarak sekitar lima puluh lima juta tahun cahaya di rasi Virgo.
Manusia selalu ingin tahu hal-hal misteri di alam semesta. Berkali dicoba, berulang diuji, diteliti, muncullah teori dan hukum.
Sebelum Herschel dan Koehler, ada nama Galileo Galilei, ilmuan yang lahir di Pisa, Toscana, 1564. Galileo adalah astronom, filsuf, dan fisikawan Italia, terkenal karena penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak dan dinamika.
Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari dan matahari sebagai pusat sistem tata surya. Hal mana, apa yang dibincang Galileo pada zamannya, bertentangan dengan keyakinan masyarakat dan penguasa.
Walau nanti kemudian Galileo disebut sebagai pendahulu astronomi observasional, pendahulu ilmu fisika modern, pendahulu metode ilmiah, serta dikenal bapak ilmu pengetahuan, namun sebelumnya pandangannya dianggap melenceng dari keyakinan yang dianut masyarakat.
Dia diajukan ke pengadilan gereja Italia, 22 Juni 1633. Dia dihukum, dikucilkan, hingga akhir hayatnya. Pada medio 1992, Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.
Galileo disebut sebagai pendahulu astronomi observasional, dapat and abaca di buku ‘A Short History of Science to the Nineteenth Century’, karya Charles Joseph Singer, diterbitkan Clarendon Press, 1941.
Melawan otoritas agama dengan berpikir bebas. Stephen Hawking-lah yang menyebut Galileo sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern.
Balik pada isu galaksi dan NGC 4448 yang dikenal sebagai Messier 60.
Terminologi Messier mengacu pada nama Charles Messier, astronom Prancis kelahiran Badonviller, Lorraine.
Charles Messier terkenal dengan katalognya obyek-obyek langit dalam, seperti nebula dan gugus bintang, berjumlah seratus tiga yang kemudian dikenal sebagai ‘Objek Messier’. Dia sebenarnya pemburu komet, dan katalog tersebut ditujukan untuk membantu membedakan antara obyek-obyek langit difus yang berposisi tetap dan yang berpindah-pindah.
Ketertarikan Messier pada astronomi disebabkan oleh kemunculan komet spektakuler berekor enam tahun 1744 dan peristiwa gerhana matahari cincin yang tampak dari Badonviller pada 25 Juli 1748. Pengamatan pertama Messier yang didokumentasikannya adalah transit Merkurius pada 6 Mei, 1753.
Pada 1764, ia menjadi anggota Royal Society, dan pada 30 Juni 1770, ia dipilih menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis.
Langit angkasa maha luas, setiap lubuknya menyimpan kejadian, bahkan ada yang tak sempat dicatat manusia. Evolusi dan revolusi semesta, hanya bila mengorbankan manusia lalu dibahasakan sebagai bencana.
Ada ledakan bintang, supernova di galaksi, menular energi lebih besar dari ledak nuklir kataklismik yang disebut nova.
Para ahli menyebut, bahwa awalnya bintang terbentuk dengan kondisi manakala tingkat radiasi dan gravitasinya seimbang. Saat bintang kehabisan bahan bakar untuk melakukan fusi, tingkat radiasi keluar semakin melemah dibanding dengan gaya gravitasi ke dalam. Dari sana, bintang mengalami kolaps, dan kemudian mengalami sebuah ledakan supernova. Dalam ledakan ini, ada dua kemungkinan hasilnya. Salah satu diantaranya adalah lubang hitam.
Peristiwa supernova menandai berakhirnya riwayat bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya semula bintang itu.
Berapa ketika dalam saat yang dapat dikalkulasi, sebelum suatu bintang mengalami supernova, bintang tersebut akan melepas energi setara dengan energi matahari yang biasa dilepas matahari seumur hidupnya.
Debat di Semesta tak Terhingga
Semakin banyak hal yang kita pelajari di alam semesta, semakin kita tahu, bahwa masih begitu banyak hal yang tidak kita ketahui.
Apa perdebatan kita hari ini?
Belum tentu tentang dualitas kemajuan dalam pemahaman teori dawai dan gravitasi kuantum. prinsip holografik sebagai gagasan gravitasi kuantum yang pernah diajukan Gerardus ‘t Hooft dan sudah dipopulerkan Leonard Susskind.
Apalagi mendebat sistem yang semena-mena merampoki wilayah dan hak rakyat, hak individu.
Orde dalam sistem membakar buku-buku, memunahkan pengetahuan pengertian, memutus persinggungan diri pada semesta tempat kita dicipta dan dilahirkan sebagai manusia.
Bagaimana pertalian debat manusia-manusia di dunia dengan tanah Minahasa? Sejarah mencatat, sejak millennium kedua, semenanjung Minahasa sudah ada di mata Eropa.
Tak terkecuali Hanau, Hannover, tempat para penemu-penemu dunia muncul, Minahasa oleh perang dan penjajahan, selama berabad-abad takluk di bawah mindset ‘tahta suci’ Eropa. Tahta suci dalam karakter dan praksis dimainkan Kekaisaran Romawi Suci sejak mula sejarah dicatat.
Pembagiannya menjadi wilayah-wilayah diatur para pangeran sipil dan gerejawi, prelate, count, ksatria kerajaan, dan kota bebas membuatnya lebih erat dari negara modern yang bermunculan di sekitarnya. Wilayahnya mewarnai sejarah Eropa abad pertengahan. Dongeng klasik dari Eropa berlatar imperium ini.
‘Tahta suci’, walau bukan suatu nation-state seperti dalam pengertian modern. Banyak etnis bersekutu di dalamnya. Banyak dari keluarga bangsawan penting dan pejabat tertunjuk datang dari luar komunitas penutur Jerman. Meski dikritik banyak negarawan, politisi dan filsuf, struktur Uni Eropa pada zaman sekarang ini menyerupai struktur Kekaisaran Romawi Suci.
Imperium ‘tahta suci’ terselenggara berabad-abad, kemudian membubarkan diri pada 6 Agustus 1806 sebab Perang Napoleon. Pada masa kejayaannya, kekaisaran ini mencakup hampir seluruh wilayah dari Jerman, Austria, Swiss, Liechtenstein, Belgia, Belanda, Luxemburg, Republik Ceko, Slovenia, dan juga timur Prancis, utara Italia dan barat Polandia sekarang ini.
François-Marie Arouet, yang bernama pena Voltaire, filsuf Prancis abad delapan belas, di kemudian hari mengatakan bahwa entitas itu bukan kekaisaran, tidak suci, dan juga tidak ‘Romawi’.
Adolf Hitler membanggakan ‘tahta suci’ sebagai Das Erste Reich.
Hari ini, setelah ratusan tahun peristiwa penemuan di Hannover, apa yang kita temukan untuk membuktikan bahwa di bumi ada banyak hal yang khas dan hanya ada pada kita?
Padahal, anak manusia yang kembar identik sekalipun punya perbedaan. Sementara, kita masih mengunyah pengetahuan sama, mendebat teori-teori basi perselingkuhan kuasa yang memegang kendali semesta alam dan semesta berpikir.
Dongeng klasik menuai keserupaan di banyak lokasi di bumi. Jerman punya tujuh kurcaci. Minahasa punya tujuh puteri. Dongeng serupa banyak di kepulauan Melayu.
Ketahuilah, di luar sana, kosmologi pemikiran semakin meluas, kita masih menunggu surga seberang langit entah. Struktur dan sejarah alam semesta berskala tak terkira tak terhingga.
Meski, di sini tak secara khusus membahas asal mula, evolusi dari suatu subyek. Kosmologi juga dipelajari dalam astronomi, filosofi, dan agama. Selamat mencibir pengetahuan dan kemajuan tehnologi informasi.
Nama sudah kita singgung pada bait-bait di atas, Stephen Hawking.
Akhir 1970-an, Hawking diangkat jadi Guru Besar Matematika Lucasian di Universitas Cambridge. Kuliah pertamanya dalam kapasitasnya sebagai guru besar ‘Is the End in Sight for Theoretical Physics’.
Stephen Hawking mengusulkan Supergravitasi N = 8 sebagai teori utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan besar yang dipelajari fisikawan, di ketika sama, dia mengubah pendekatannya terhadap fisika.
Dari Hawking, kita belajar kosmologi yang kian lebar. Di buku sains populernya, A Brief History of Time kita bersua banyak hal dalam kosmologi, termasuk ledakan besar, lubang hitam, dan kerucut cahaya. Tujuan utama tulisan itu adalah memberi tinjauan rumus matematika rumit yang tak lazim bagi buku sains populer.
Menarik membaca edisi tahun 1996 dan selanjutnya, membuka wawasan kita tentang kemungkinan perjalanan waktu serta berbagai hal tentang semesta yang tak biasa dalam pemahaman kita saat ini. A Brief History of Time terjual lebih dari sepuluh juta kopi, dan masuk di daftar buku laris Sunday Times London selama lebih dari empat tahun.
“Bagi saya, lebih baik benar daripada cermat”, kata Hawking kepada Kip Thorne, seperti ditulis Kitty Ferguson dalam Biography & Autobiography ‘Stephen Hawking: His Life and Work’. Fisikawan teoretis itu, dalam buku yang diterbitkan Random House, 10 November 2011, dikatakan yang mana, “Hawking semakin intuitif dan spekulatif dan tidak lagi menuntut bukti matematis.”
Tahun 1981, Stephen Hawking berpendapat bahwa informasi di lubang hitam tidak dapat diselamatkan apabila lubang hitam menghilang.
Paradoks informasi yang disampaikan Hawking melanggar dasar mekanika kuantum dan memicu perdebatan menahun, termasuk ‘Perang Lubang Hitam’ dengan, fisikawan Amerika, profesor fisika teoretis di Stanford University, direktur pendiri Stanford Institute for Theoretical Physics – Leonard Susskind, dan guru besar fisika teoretis dari Universitas Utrecht, Belanda, penerima Nobel Fisika 1999 – Gerardus ‘t Hooft.
Mari terus berdebat. Masih tentang nama-nama dan kuasa.
Contoh yang boleh dipetik dari pengalaman silam. Atas nama ‘hormat pada kekuasaan’, boleh kita simak satu paragraf tulisan penemu Uranus, Frederick William Herschel, untuk menjelaskan keputusan penamaan temuannya, dalam sebuah surat yang dia tujukan kepada Joseph Banks.
“Pada masa dahulu sebutan Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus diberikan kepada planet-planet tersebut, sebagai nama pahlawan dan dewa mereka. Pada masa sekarang yang eranya lebih filosofis sulit memungkinkan untuk mendapat pengganti metode yang sama dan menyebutnya Juno, Pallas, Apollo atau Minerva, untuk menjadi nama bagi benda langit kita yang baru. Pertimbangan pertama berupa peristiwa tertentu, atau kejadian luar biasa, tampaknya merupakan kronologinya: jika suatu saat akan ditanyakan, kapan Planet yang terakhir ditemukan ini ditemukan? Akan menjadi jawaban yang sangat memuaskan mengatakan, ‘Pada masa pemerintahan Raja George Ketiga.” (The Scientific Papers of Sir William Herschel).
Uranus merupakan satu-satunya planet yang namanya berasal dari tokoh dari mitologi Yunani bukan dari mitologi Romawi. Adjektif Uranus adalah Uranian. Simbol astronomisnya ditetapkan. Simbol itu merupakan gabungan dari simbol untuk Mars dan Matahari karena Uranus adalah Langit dalam mitologi Yunani, yang dianggap didominasi gabungan kekuatan Matahari dan Mars.
Kemudian ada simbol astrologisnya, disarankan Lalande tahun 1784. Dalam sebuah surat kepada Herschel, Lalande mendeskripsikannya sebagai ‘un globe surmonté par la première lettre de votre nom’, sebuah globe yang di atasnya adalah huruf pertama namamu. Dalam bahasa Cina, Jepang, Korea dan Vietnam, nama planet Uranus secara literal dialihbahasakan sebagai bintang raja langit.
Kuasa adalah debat yang tak akan pernah usai di semesta yang tak seorang pun tahu di mana batasnya.
Pertanyaan bagi Minahasa
Bagi saya, di Minahasa ada kearifan yang tersingkir sebab penamaan. Orang menemu baru, lalu yang ada di tanah sendiri terlupa.
Di sana mendengar siul ‘goreng-goreng tius, tawa sanga riris’ berapa jenis seperti scolopax celebensis, cittura cyanotis, accipiter nanus yang nyaris menghilang dari habitatnya di hutan dan belukar pegunungan Minahasa.
Saban pagi – sore melihat rombongan bangau menuju rumbia di tepi telaga, atau di belukar rewok di mana palma tumbuh subur di atas rawa.
Dulu, bila pagi tiba, kami di wanua pergi mandi di sungai-sungai berair hangat, membuat wajah dan badan memerah. Lalu, di sana mendengar para tetua menutur perang berbagai pengalaman.
Orang-orang menghindar terminologi terjajah, padahal Perang Dunia Kedua mampir di tanah kita juga, dicatat sebagai ‘Pertempuran Manado’ di semenanjung Minahasa. Pertempuran ini terjadi pada 11 – 13 Januari 1942 antara Jepang dan Belanda. Jepang menang ketika itu.
Waktu berganti, dan Minahasa menjadi Indonesia.
Kita masih ada di zaman ketika temuan-temuan baru dibutuhkan. Seperti kisah penglepasan membuah ledakan. Ledak meruntuhkan sebagian besar material bintang dengan kecepatan cahaya, melepas gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang.
Nama memang penting. Di atas sudah diulas tentang Hannover, kota di mana Frederick William Herschel lahir dan beraktivitas, lalu jadi penemu.
Hannover merupakan wilayah penting di Jerman sebab di sana ada perguruan tinggi dan fakultas kedokteran, bandara internasional, dan kebun binatangnya. Kota ini juga persilangan penting untuk jalur kereta-api dan jalan raya, menghubungkan jalur utama Eropa di arah timur – barat, yaitu Berlin – Ruhr, dan arah utara – selatan, Hamburg – München.
Apa hubungannya Hannover dengan kita? Bagaimana pertaliannya dengan Indonesia?
Negeri kita sekarang terkoneksi dengan Hannover. Indonesia sudah berpartisipasi dalam ajang Hannover Messe. Partisipasi Indonesia sebagai negara mitra resmi sejalan kampanye ‘Making Indonesia 4.0’, sebagai inisiasi strategis revitalisasi industri nasional melalui adopsi teknologi untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
Indonesia akan jadi Official Country Partner pada Hannover Messe 2020.
“Hannover Messe akan menjadi showcase untuk menunjukkan kekuatan industri Indonesia kepada komunitas manufaktur global,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Kamis, 1 November 2018. Demikian ditulis Annisa Bella di situs marketeers.com.
Dalam evolusi dan revolusi semesta, Hannover sudah dikenal dunia. Kota itu jadi pusat Jerman bagian utara, dikenal karena menjadi tempat penyelenggaraan pameran komersial tahunan semisal Hannover Messe dan CeBIT. Saban tahun, Hannover jadi tuan rumah Schützenfest Hannover, pekan kegembiraan markmen terbesar dunia, dan Oktoberfest Hannover, iven terbesar kedua di dunia.
Bagaimana Minahasa mencermati energi gelombang elektromagnetik kasat mata dalam teori proposal pembangunannya yang masih dibelenggu debat kepentingan? Siapa yang berani jadi François-Marie Arouet bagi Minahasa?
François-Marie Arouet atau yang kita kenal sebagai Voltaire. Interupsi filsafatnya tajam menghantam sistem. Dia memberi dukungan terhadap hak-hak manusia dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang patut. Dia adalah pendukung reformasi sosial.
Siapa punya tanah? Tengoklah ke atas, ke segala penjuru, juga pada mereka yang ada di sekelilingmu. Kita pendatang, kita adalah tualang, pemilik semesta di mana saja kita menjejak.
Mari mengulang: “Selama ribuan tahun burung-burung memindah benih, ‘se’ese’sa’ang’ tumbuh pada inangnya. Itulah benalu jenis loranthaceae, tumbuh pada carang-carang pada pepohon buah di pegunungan Minahasa.”
Pada lambang-lambang meramu warna, sepanjang gelombang memerah mengabarkan berani menembus semesta. Kuasa, angka, dan segala rumusnya.
Ketika perdebatan budaya meruncing, penguasa wilayah di Minahasa lebih memilih menggalileogalileikan ‘kawasaran’. Khotbah yang tajam dalam sejarah, para pelancong dengan bangga berfoto di patung-patung dan situs dunia, di tanah sendiri budaya dan adat dituduh kafir.
Kiamat lewat, dan kita akan masuk pada zaman 5G ‘Fifth Generation’.
Di Minahasa, ada Sam Ratulangi. Mengada di Tondano sejak 1890, dan menjadi bagian dari para penggagas Indonesia. Dia politikus, jurnalis, guru, dan punya gagasan visioner tentang tanahnya di masa sekarang. Ada anda, ada saya. Manusia adalah bagian dari segala yang dapat ia jangkau pada semesta. Seperti itu khotbah hari ini.
Penginderaan, cahaya, long term evolution, kecepatan maha dasyat mengintai, kapasitas melebar latensi rendah dan menyempit. Sistem saraf zaman otonom baru ada di tangan manusia.
April punya cerita manakala Messier 60 ditemukan dua ratus tiga puluh empat tahun lalu di April yang masih sama. Kita Minahasa. Cakrawala filosofi yang tersirat dari relung sejarah di tanah kita adalah value yang akan menular pada turunan Minahasa, saling menolong, dan terus mengasihi.
Kuasa menempuh jalan revolusi, menuntas evolusi dengan dalil strategis membangun dan masawa-sawangan, masaya-sayangan.
Seperti itu yang pernah ditulis dan dituturkan oleh sejarah. (*)
Editor: Denni Pinontoan
Komitmen dan misi kami adalah menghadirkan media dengan mutu jurnalisme yang baik. Menurut pendapat kami, salah satu syarat penting untuk mencapai hal itu adalah indepedensi.
Sejak awal, kami telah menetapkan bahwa KELUNG adalah media independen. Sebagai media independen, KELUNG hadir untuk melayani pembaca dengan laporan, artikel atau tulisan yang disajikan secara naratif, mendalam, lengkap dengan konteks. Kami mengajak anda untuk memasuki setiap gejala dan isu untuk menemukan informasi, inspirasi, makna dan pengetahuan.
KELUNG independen oleh karena kami sendiri yang menentukan tema atau isu untuk disajikan. KELUNG bebas dari intervensi penguasa atau pemilik modal. KELUNG independen dari intervensi ideologi agama atau ideologi apapun.
KELUNG independen, karena bebas berpihak kepada kelompok minoritas, kelompok marginal dan lemah secara akses suara ke publik. KELUNG juga akan terus berupaya mengembangkan diri, meningkatkan mutu isi dan penyajian.
Pembaca adalah kunci dari harapan kami ini. Dukungan pembaca berupa donasi, sangat berarti bagi kami dalam upaya pengembangan dan peningkatan mutu jurnalisme yang independen. Kami mengundang pembaca untuk bersama-sama mencapai komitmen dan misi kami ini.
Mari bantu KELUNG dengan cara berdonasi…. selengkapnya
You may like
-
Film Mariara: Pertarungan Interpretasi Iman dan Ancaman Penghayat Kepercayaan
-
Menjadi Penjaga Tradisi di Era Disrupsi, Refleksi Syukur Pinaesaan ne Kawasaran
-
Rezim Jokowi Berakhir, Masyarakat Adat Kembali Nyatakan Sikap
-
Melahirkan Kader Marhaenis di Wale Mapantik
-
Arnold Baramuli dan Bumi Beringin
-
Memulung Hikmat di Kobong Om Tani Langowan