Connect with us

BERITA

Masyarakat Terdampak Bencana Banjir di Manado Masih Butuh Perhatian

Published

on

2 Februari 2019


Oleh: Rikson Karundeng


 

kelung.com – Bantuan pemerintah untuk daerah yang terdampak bencana banjir dan longsor di Manado, sudah mulai didistribusikan. Namun masih banyak warga yang menjadi korban belum tersentuh oleh bantuan tersebut. Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sulawesi Utara (Sulut), Lefrando Gosal, saat ia dan tim AMAN Sulut menyalurkan bantuan makanan subuh tadi (Sabtu, 2 Februari) kepada korban bencana banjir dan longsor. Bantuan dari PW AMAN Sulut didistribusikan di tiga titik yang menjadi korban bencana, yaitu di daerah kelurahan Tuminting dan Sumompo yang berada di wilayah kecamatan Tuminting, serta di Kampung Tubir, Kelurahan Paal Dua, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado.

Menurut Gosal, dari penuturan langsung beberapa warga korban bencana, sudah ada beberapa tempat yang langsung mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota berupa makanan dan air bersih. Namun fokus bantuan terkonsentrasi di beberapa titik saja dan tidak merata.

“Di beberapa tempat seperti Bailang (kelurahan di Kecamatan Bunaken -red) dan Sumompo, sudah ada yang menerima bantuan. Tapi di beberapa lokasi yang tidak terlalu berjauhan, masyarakat korban bencana masih belum mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan,” kata Gosal.

Kondisi ini terjadi di perbatasan antara Kelurahan Tuminting dan Kelurahan Sumompo. Masih banyak warga yang dalam kondisi basah dan sedang bergotong royong membersihkan puing-puing rumah, tumpukan sampah dan akses jalan yang hancur. Gosal menuturkan bahwa saat tiba di lokasi, banyak warga korban bencana yang tampak frustasi dengan lambatnya bantuan pemerintah.

“Saat ini, ada kebutuhan mendesak warga korban bencana yang harus segera direspon. Mereka membutuhkan pakaian, makanan dan air minum. Juga penting untuk menyediakan kebutuhan khusus seperti pembalut untuk perempuan dan menyumbangkan popok dan susu untuk anak-anak,” terang Gosal.

Gosal terutama menggarisbawahi soal kondisi anak-anak yang menjadi korban banjir. Selain popok dan susu, ia juga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut segera mengirimkan tim dokter untuk menangani kondisi kesehatan bagi anak-anak di lokasi-lokasi yang menjadi terkena bencana. Kekhawatiran Gosal dipicu oleh maraknya penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulut, beberapa waktu belakangan ini. Ia khawatir bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan antisipasi perawatan medis akan terpapar DBD akibat genangan air sisa banjir dan memburuknya kondisi tinggal akibat rumah yang terendam banjir.

“Selain popok dan susu, Pemkot dan Pemprov juga harus segera bergerak untuk melakukan antisipasi medis. Terutama untuk anak-anak. Wabah DBD yang terjadi belakangan ini bisa saja meluas dan menyasar anak-anak korban bencana banjir. Jentik nyamuk dapat berkembang biak di sisa genangan air bekas banjir dan akan dipermudah oleh memburuknya kondisi tinggal karena rumah-rumah mereka yang baru saja terendam banjir,” tegas Gosal.

Ketua PW AMAN Sulut ini juga menghimbau agar distribusi bantuan yang memiliki aspek vital seperti air bersih segera dijawab oleh pemerintah dan pihak-pihak yang dapat membantu. Ketidaksediaan air bersih dapat memicu timbulnya beragam penyakit. Oleh karena itu, Gosal mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat di Sulut dapat bekerjasama untuk meringankan beban mereka yang menjadi korban bencana banjir.

“Ketersediaan air bersih menjadi penting saat ini. Beberapa warga mengatakan kepada saya bahwa kemarin sudah ada distribusi air bersih. Tapi beberapa lokasi masih belum tersentuh. Jadi, saya mengimbau agar pemerintah dan pihak-pihak yang dapat membantu untuk segera bergerak meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa bencana,” kata alumni Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT).

Di bawah komando dari Lefrando Gosal, AMAN Sulut telah membangun dapur umum sejak Jumat (1 Februari) sore. Dapur umum ini berlokasi di Rumah AMAN Sulut yang terletak di Kelurahan Sasaran, Tondano Utara, Minahasa. Para relawan yang ikut bergabung di dapur umum ini adalah para pengurus dan anggota AMAN Sulut, anggota dan pengurus organisasi sayap AMAN seperti Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Sulut dan BPAN Minahasa, redaktur dan reporter dari Manguni Post dan Kelung Media. Subuh tadi (Sabtu, 2 Februari), mereka segera bergerak dari Tondano menuju Manado untuk mendistribusikan makanan siap saji kepada warga Manado yang menjadi korban bencana banjir. (*)

 


Editor: Andre Barahamin

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *