Published
5 months agoon
By
Rivo GosalPenulis: Belarmino Lapong
Tomohon – Catatan khusus disampaikan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon. Lembaga penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini diminta berhati-hati dalam proses pemutakhiran data pemilih. Sebab, berdasarkan pengalaman, data pemilih selalu menjadi persoalan di setiap Pemilu.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Kota Tomohon, Stenly Jerry Kowaas, 20 Mei 2024. Menurutnya, Bawaslu akan selalu mengawasi secara ketat seluruh tahapan.
“Kita kan prinsipnya mengawasi setiap tahapan. Cuma memang KPU perlu sangat hati-hati dalam pemutakhiran data pemilih, karena pemutakhiran data pemilih itu selalu jadi permasalahan dan sangat sensitif,” kata Kowaas.
Ia pun meminta agar KPU Kota Tomohon bisa memperkuat betul Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) agar dapat melaksanakan tugas secara maksimal.
“Makanya kita juga nanti akan sampaikan himbauan ke KPU, bahwa dalam penentuan Pantarlih, petugas pemutakhiran data pemilih, mereka pelu memberikan bimtek (bimbingan teknis) yang baik dan efektif. Supaya Pantarlih ini memang betul-betul melaksanakan tugas sesuai dengan aturan,” ujarnya.
Dipastikan, Pantarlih tidak cermat bisa memicu persoalan besar dalam Pilkada Tomohon 2024 ini.
“Karena sumber permasalahan selalu dari situ, Pantarlih yang kurang cermat melakukan pemutakhiran data Pemilu. Dulu kan ada kebiasaan-kebiasaan Pantarlih itu kadang-kadang sudah tidak berjalan secara keseluruhan. Hanya kira-kira dari rumahnya, ia mengira-ngira apakah pemilih ini masih hidup,” ungkap Kowaas.
Makanya kadang-kadang heboh ada orang yang sudah meninggal dunia tapi masih masuk daftar pemilih tetap (DPT).
“Pastinya kami mau ingatan ke kawan-kawan KPU, hati-hati soal data pemilih. Harus sangat hati-hati, karena itu sumber permasalahan klasik yang selalu terjadi, sensitif dan sangat berbahaya di lapangan,” tegas Kowaas.
KPU Respons Positif
Catatan kritis Bawaslu tentang kerawanan pemutakhiran data pemilih, direspons positif KPU Kota Tomohon. Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Tomohon, Arinny Y. Poli, memastikan warning Bawaslu akan menjadi perhatian khusus.
“Terima kasih imbauan yang disampaikan Ketua Bawaslu Tomohon. Kami merespons dengan baik hal itu. Sebelum tahapan pemutakhiran data pemilih, Bawaslu sudah mewarning. Tentunya itu akan menjadi perhatian khusus bagi kami,” kata Poli, Selasa, 21 Mei 2024.
Sebagai langkah antisipatif, KPU Kota Tomohon juga akan melakukan perekrutan Pantarlih secara ketat. Usai melewati proses perekrutan itu, Pantarlih akan ditempa dengan baik. Pengalaman-pengalaman kurang baik di masa Pemilu-Pemilu sebelumnya akan dijadikan pelajaran bagi penyelenggara, termasuk Pantarlih kali ini.
“Untuk mendatang, perekrutan Pantarlih akan lebih selektif. Itu yang pertama. Kedua kita akan bekali dengan bimtek (bimbingan teknis) yang memadai. Bukan hanya tentang pengetahuan kepemiluan, tentang bagaimana cara, tapi akan dibekali dengan bimtek teknis. Bagaimana mereka mau menjalankan proses pencoklitan (pencocokan dan penelitian),” tutur Poli sembari menjelaskan jika dalam Pemilihan kali ini juga akan ada 2 petugas Pantarlih setiap TPS.
Panitia Pemungutan Suara (PPS) juga akan didorong untuk membackup petugas coklit, demi memaksimalkan proses pemutakhiran data pemilih.
“Satu yang saya mau tegaskan ke PPS yang terpilih, untuk melakukan monitoring setiap hari. Kalau lalu hanya Pantarlih yang turun, sekarang dengan PPS. Semua potensi harus dimaksimalkan” tandasnya. (*)
Arnold Baramuli dan Bumi Beringin
Memulung Hikmat di Kobong Om Tani Langowan
Gelisah Jurnalis di Sekolah Menulis Mapatik
Luka di Festival HAM, INFID dan Koalisi Masyarakat Sipil Protes
Lumales Ti Rurumezan Ni Opo Tumalun: Memahami Keseimbangan Alam dan Ancaman Bencana
Toulour Waya: Sintesis Kebudayaan dengan Ekonomi Kreatif