Published
6 years agoon
By
philipsmarxkelung.com — CUACA ekstrem mengancam sekitar Manado. Kondisi ini terjadi berapa hari terakhir, tercatat pada 28 Desember 2018 angin menderu dan gelombang memecah deras di teluk Manado. Tapi, masyarakat Manado yang menikmati malam di kota Manado malah berfoto di deras angin dan sapuan gelombang sepanjang teluk.
Perahu-perahu yang biasa ditambat dekat pantai, ditarik jauh ke arah daratan. “Kita lia tu nelayan pe perahu yang biasa pigi tangka ikang so tarek jaoh-jaoh dari pante dorang pe armada. Bagimana jo depe keadaan yang di pulau-pulau sana kang? Mudah-mudahan aman-aman jo,” kata Stenly, sopir angkutan online, ketika saya dan dia melintas Sario.
Jumat (28/12/2018) kemarin, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sulawesi Utara, mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem berpeluang terjadi di Manado dan sekitarnya. Ada potensi munculnya angin kencang dan gelombang laut.
Di Minahasa, Bitung, Tomohon, masyarakat mengeluhkan pemadaman aliran listrik. Angin menderu kencang berpadu hujan. “Torang da nginap di Sumaruendo so ba pindah pa tamang pe rumah di Sendangan lantaran tu angin kencang dapa tako, kong so mati listrik,” tutur Selvi Mumek, saat ditanya tentang kondisi di Minahasa.
Seperti diketahui, siklon tropis atau tropical depression thirtyfive atau hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun, atau angin ribut adalah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya bisa bersifat sangat merusak.
Siklon tropis merupakan bagian dari sistem sirkulasi atmosfer, memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang lebih tinggi. Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Menurut data Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rata-rata sepuluh kali per tahun. Siklon tropis dapat menghancurkan daerah yang dilalui, pula dapat menyebabkan banjir. (*)
Editor: Denni Pinontoan